Wednesday, March 6, 2013

Cerpen Istana Coklat

Aku melayang. Berayun naik-turun. Segala sesuatu di depanku terlihat sama. Tapi aku tak peduli. Aku benar-benar menikmatinya. Potongan cokelat terakhir yang kulahap menyebarkan rasa manis yang hangat. Matahari yang terlihat di antara lengkungan cabang dan ranting mengirimkan bayangan dedaunan di wajahku. Senyumku melebar.

Kalau saja hidup sesederhana ini, kurasa aku tak akan pernah melewatkan sedetikpun dalam hidupku. Meresapi segala kenikmatan yang tersimpan dan menunggu untuk ditemukan. ''Ismail!'' kata Emir. Aku menghentikan papan ayunanku, menoleh padanya. Dia duduk di papan satunya lagi. Tangannya yang putih bersih terampil membuka kertas timah yang tampak berkilat. Sebatang cokelat utuh dan tampak menggoda terbuka di pangkuannya. Ia membagi kudapan itu menjadi dua bagian, memberikan potongan yang sama besar untukku. ''Makanlah!'' Katanya. ''Hidup sudah cukup pahit. Cokelat membuat perasaanmu lebih baik, bukan?'' Aku tahu dia akan berkata seperti itu. Kalimat itu sering kudengar saban hari sejak kami mulai bersahabat.................

Jika kalian ingin mengetahui kelanjutan cerpen ini, silahkan klik gambar dibawah ini untuk mendownload Cerpen Istana Coklat tersebut.


0 komentar:

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung di Kuruss blog ini ^^
Jika ada link mati dan penjelasan di setiap posting belum dimengerti juga silahkan komentar di bawah ini agar saya dapat membantu anda